Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau menggelar kegiatan Fasilitasi Implementasi Skrining Bayi Baru Lahir di Puskesmas Pusat Damai. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan program yang berhubungan dengan pelayanan di puskesmas. Selama kegiatan berlangsung mereka mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari Dinkes Provinsi Kalimantan Barat. Kepala Puskesmas Pusat Damai melalui Kepala Tata Usaha Yovi Budhianto, A.Md.Kep. mengatakan tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman yang sama kepada semua pemberi layanan yang ada di Puskesmas Pusat Damai.
“Membahas pemecahan masalah dan menentukan rencana selanjutnya terhadap pelaksanaan skrining bayi baru lahir khususnya Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) ,” paparnya. Lebih lanjut beliau menerangkan skrining bayi baru lahir (neonatal screening) adalah uji yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari yang dapat mendeteksi adanya gangguan atau kelainan sedini mungkin pada bayi sehingga apabila ditemukan gangguan/kelainan dapat segera diantisipasi sedini mungkin sebelum timbulnya gejala klinis diatas, karena makin lama gejala makin berat.
Abok panggilan akrab beliau menambahkan dalam pelaksanaan SHK masih banyak kendala yang dihadapi. “Untuk pengembangan program skrining bayi baru lahir di Indonesia, perlu dilakukan orientasi pelaksanaan skrining bayi baru lahir di lapangan. Evaluasi tersebut melibatkan seluruh anggota kelompok kerja fasilitas kesehatan skrining bayi baru lahir, organisasi profesi dan lintas lintas program terkait,” pungkasnya.